Bagi Suku Dayak Iban, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mewujudkan ekspresi kepercayaan. Salah satunya dengan menyelenggarakan ritual upacara adat sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang didapatkan.

Upacara tersebut dikenal dengan nama Gawai Dayak, yang merupakan pengejawantahan dari rasa syukur dan terima kasih kepada PETARA (Sang Pencipta) atas hasil panen yang telah diperoleh selama satu tahun. Di upacara ini masyarakat Suku Dayak Iban juga memohon berkah melimpah-ruahnya panen di tahun selanjutnya.

Gawai Dayak umumnya dilaksanakan antara Mei dan Juni. Sebelum menghelat prosesi ini, ada beberapa tahap persiapan yang harus dilakukan masyarakat setempat. Masyarakat Suku Dayak biasanya menyiapkan makanan-makanan tradisional seperti pulut, rendai, tumpe, kembang goyang dan minuman tradisional seperti air tuak yang akan dihidangkan pada saat upacara. Sesi praupacara pun terbagi menjadi tiga bagian yakni, Ngemapas, Niri Kembung dan Ngalu Ketemuai Datai.

Untuk Ngemapas, umumnya dilaksanakan pada malam hari sebelum melaksanakan Gawai Dayak. Tujuannya agar Suku Dayak Iban tidak mendapat gangguan oleh roh-roh jahat. Pada proses ini, ritual dipimpin oleh tetua adat dan dihadiri oleh semua masyarakat. Kemudian dilanjutkan dengan Niri Kembung yang dilaksanakan pada subuh dini harinya. Ritual ditandai dengan mendirikan bendera sekaligus membuat teresang dari bambu yang dihiasi daun isang.

Selanjutnya ada Ngalu Ketemuai Datai yang dilaksanakan sesaat sebelum upacara Gawai Dayak. Ritual ini dilakukan pada pagi hari untuk menyambut tamu yang datang. Para tamu disambut dengan acara adat dan disuguhkan minuman tradisional. Tamu dipersilakan menyantap makanan dan minuman yang disiapkan. Ada juga sebagian tamu yang melakukan tradisi ngetas pintu, yakni tamu mengunjungi Rumah Betang.

Syarat yang perlu dipenuhi saat menyelenggakan Gawai Dayak ialah tersajinya suguhan-suguhan wajib sesuai dengan ketentuan adat yang berlaku. Beberapa syarakat kelengkapan yang digunakan antara lain babi, ayam, dedaunan, buah hasil alam, nasi putih, telur, pulut atau beras ketan yang dimasak, rendai, tumpe, kembang goyang, uang koin, mandau, benang, rokok, besi, kapur sirih, daun sirih, garam, ase maneh, air tuak, beras kuning dan sesaji lainnya.

Selain menghidangkan makanan dan minuman khas Dayak, upacara Gawai Dayak dirayakan dengan mempertunjukan tarian dan nyanyian. Ini merupakan perayaan meriah yang menyatukan semua masyarakat Suku Dayak dan dirayakan dengan suka cita. Biasanya pada puncak acara ritual adat Gawai Dayak Iban diselenggarakan di Sungai Utik, Kapuas Hulu. Prosesi dilaksanakan secara meriah dan penuh.

Sumber:

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkalbar/2017/06/15/upacara-adat-gawai-suku-dayak-iban/

 

Categories: Featured

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *