Salah satu alat musik tradisional yang senantiasa hadir dalam setiap upacara adat Minangkabau adalah Talempong. Talempong merupakan seperangkat alat musik yang terbuat dari campuran tembaga, timah putih dan besi putih. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stik atau alat pukul berbahan dasar kayu. Kualitas Talempong dapat diukur dari kadar campuran dari tiga unsur pembentuknya. Semakin banyak unsur tembaga, maka semakin baik kualitasnya.

Berbentuk bundar dan berdiameter sekitar 17 cm – 18 cm, talempong mempunyai ukuran yang berbeda antara bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas sedikit lebih besar dari bagian bawah. Di bagian atas talempong terdapat bulatan yang lebih kecil seperti kepala talempong, sedangkan pada bagian bawah alat musik dibuat berlubang. Menurut ukuran standar yang umum digunakan, talempong Minangkabau mempunyai ukuran standar sebagai berikut: 1) tinggi 8.5 cm – 9.4 cm, 2) garis tengah 17 cm – 18 cm, 3) tinggi dinding 5 – 6 cm, 4) garis tengah bawah 16.5 cm – 17 cm, 5) garis tengah pencu 2 cm – 2.5 cm, 6) ketebalan alat 3 mm – 4 mm.

Untuk memainkan talempong ada dua teknik yang dapat digunakan. Pertama, teknik tradisional. Teknik tradisional ini umumnya dimainkan oleh tiga orang, masing-masing pemain memainkan dua alat sekaligus yang dipegang dengan tangan kiri secara vertikal. Bagian atas talempong dijepit ibu jari dan telunjuk, sedangkan bagian bawah digantungkan pada jari tengah, manis dan kelingking. Fungsi jari telunjuk ialah menjadi pemisah antartalempong sehingga suaranya terdengar nyaring. Di teknik tradisional ini tangan kanan berfungsi memegang dan memukul stik ke perangkat talempong.

Teknik kedua ialah memainkan talempong dengan teknik modern. Dalam teknik ini talempong diletakan di atas rel atau rancakan. Talempong lalu dipukul dengan stik seperti memainkan alat musik pukul pada umumnya,

Alat musik talempong sering dimanfaatkan sebagai pelengkap dalam berbagai upacara-upacara adat Minangkabau seperti upacara pengangkatan penghulu, upacara pesta perkawinan, menaiki rumah baru, pesta panen raya, acara pertunjukan randai, musik pengiring tari, acara gotong royong, upacara sunat rasul, dan lain sebagainya. Talempong bisa juga dimanfaatkan untuk mengatur irama musik. Secara umum fungsi talempong ialah sebagai sarana upacara, sebagai sajian estetis, sebagai hiburan, integrasi dengan masyarakat, dan sebagai media komunikasi.

Talempong juga hadir menghidupkan suasana dalam arak-arakan penyambutan tamu agung. Umumnya talempong dimainkan bersama beberapa instrumen tradisional Minangkabau lainnya seperti saluang, gandang, dan serunai.

 

sumber: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsumbar/2016/02/03/talempong-alat-musik-pukul-tradisional-minangkabau/


0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *