Maluku tidak hanya dikenal dengan kekayaan rempah semata, namun juga dengan keunikan kulinernya. Sejatinya, masyarakat Maluku identik dan kaya akan makanan yang terbuat dari olahan sagu.

Sagu merupakan salah satu bahan dasar makanan yang berasal dari wilayah Timur Indonesia, salah satunya Maluku. Si bubuk putih ini berasal dari batang pohon sagu yang ditebang kemudian dibelah menjadi dua bagian. Isi batang sagu tersebut yang lantas diparut menggunakan 2 cara, tradisional dengan alat sederhana yang terbuat dari bambu atau modern dengan mesin serupa parutan kelapa.

Setelah diambil dari batangnya, parutan sagu kasar tersebut kemudian direndam dengan air untuk kemudian diperas dan diambil sari sagunya. Bentuk sari sagu serupa santan, dengan tingkat kekentalan yang lebih sedikit dibandingkan perasan kelapa. Setelah selesai diperas, sari sagu atau sagu halus tersebut kemudian didiamkan selama 1 minggu lamanya di dalam wadah sederhana yang terbuat dari anyaman daun sagu. Proses memasukkan sagu ke dalam wadah juga tidak bisa dilakukan sembarangan. Sagu-sagu tersebut harus ditekan hingga memadati wadah supaya tidak ada sagu yang terbuang. Tujuan dari proses ini adalah agar sagu halus terfermentasi secara alami menggunakan sinar matahari, tanpa campuran bahan pengawet kimia.

Setelah terfermentasi selama 1 minggu, sagu-sagu tersebut siap untuk diolah menjadi aneka macam hidangan. Tidak hanya dibuat menjadi Papeda yang nikmat disantap dengan ikan kuah kuning, masyarakat Maluku juga mengolah sagu menjadi berbagai penganan ringan, seperti kue sagu manis, kue sagu kenari, kue sagu kering yang nikmat disantap dengan teh atau kopi, atau juga dibuat menjadi kue bagea.

Categories: Featured

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *