200

SurakartaDalam rangka peringatan penetapan wayang sebagai salah satu masterpiece budaya dunia oleh UNESCO, Hari Wayang Dunia 2015 digelar pada 68 November 2015 di kampus Intitut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Tepat hari ini, 7 November 2015, diselenggaraan pembukaan perhelatan prosesi wayang, pameran wayang, serta pergelaran wayang. Hari Wayang Dunia ini mengusung tema Strategi Revolusi Mental Bangsa Melalui Apresiasi Wayang Indonesia dengan slogan Wayangku Jiwaku. Pergelaran wayang dalam berbagai bentuk, ragam, jenis, dan lakon yang akan digelar oleh 34 orang dalang selama 30 jam non stop akan dilakukan mulai pukul 11.00 WIB hingga keesokan harinya pada 8 November 2015 pukul 15.40 WIB.

Acara pembukaan dimulai dengan pengantar ketua panitia penyelenggara Sudarsono, sambutan rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Sri Rochana Widyastutieningrum, dan sambutan sekaligus pembukaan oleh Sadjuga, Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kemristekdikti yang mewakili Menteri Riset, Pengembangan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir.

Atas kegigihan dan kerukunan teman-teman jurusan pedalangan, dengan dibantu berbagai pihak, Alhamdulillah Puji Tuhan akhirnya acara ini dapat terselenggara dengan lancar. Acara ini melibatkan berbagai partisipan, di antaranya para seniman dalang, pengrawit, pesinden, perajin dan penggemar wayang, baik dari wilayah Solo Raya maupun di luar Solo. Terdiri dari 16 kontingen gaya Surakarta di panggung utama, 18 pakeliran dalang campuran dewasa dan anak-anak, serta diselenggarakan pula pameran berbagai wayang di Gedung Pasca Sarjana ISI Surakarta. Selamat menyambut Hari Wayang Dunia, Salam Budaya! ujar Sudarsono.

Pemilihan tema ini didasari oleh wayang merupakan bagian penting dari kehidupan bangsa, dan memiliki nilai-nilai luhur di antaranya nilai religius, etika, estetika, dan spiritual. Melalui tema ini, diharapkan kita senantiasa menjadikan wayang sebagai bagian yang penting dalam memperkaya kehidupan dan mampu memberi sumbangan nyata dalam pembentukan karakter bangsa Indonesia. HWD menjadi ajang pewarisan yang sangat beragam dalam seni pedalangan, terutama yang berpijak pada pedalangan tradisi. Hal ini sesuai dengan mandat UNESCO yang telah menjadikan wayang sebagai warisan budaya dunia pada tanggal 7 November 2003. Wayang yang memiliki nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, wajib dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan agar tetap menjadi bagian yang penting dalam kehidupan, demikian sambutan Sri Rochana Widyastutieningrum.

Penyelenggaraan Hari Wayang Dunia 2015 didukung oleh berbagai pihak, yaitu Yayasan Putro Pendowo, OSKADON SP, Sanggar Robby Wignyocarito, Yayasan Total Indonesia, Ditjen Kebudayaan Kemdikbud, GBPH. Hadi Suryo Yogyakarta, dan Atilah Soeryadjaya.

Categories: _kontenlama