108

Jakarta — Sejarah terbentuknya bangsa Indonesia bukanlah sesuatu yang muncul tiba-tiba, melainkan lahir dari sebuah proses yang panjang. Semuanya berawal dari kehidupan di era kolonial yang serba tidak adil, hingga tumbuhlah bayangan untuk hidup di komunitas baru yang trans-etnik dan terlepas dari ikatan primordial. Keinginan tersebut muncul di kota-kota besar, terutama kota yang menjadi tujuan para perantau, dimana mereka membandingkan berbagai corak situasi kehidupan di sana.

Dengan dibukanya gerbang pendidikan untuk kaum pribumi, tumbuhlah pemahaman di diri para perantau jika terdapat hubungan yang jelas antara tingkat kemajuan pengetahuan, kekuasaan, dan jenjang sosial ekonomi. Cita-cita kemajuan dan hasrat demokrasi, yang semula berarti keinginan akan kesetaraan sosial, kemudian menumbuhkan solidaritas yang lama-lama semakin lepas dari batasan suku dan kedaerahan. Hal tersebut lantas didukung oleh peranan media pada masa itu, entah itu surat kabar maupun penerbitan lainnya, dimana mereka berperan dalam proses sampai-menyampaikan ide, aspirasi, hingga pandangan hidup, dari individu ke orang banyak.

Aspek-aspek tersebut-lah yang kemudian menjadi salah satu pemicu gerakan besar yang berpengaruh dan pernah dialami oleh Bangsa ini, yakni Sumpah Pemuda. Sumpah pemuda (28 Oktober 1928) menjadi pembuka lembaran baru dalam prosesnation formation(pembentukan bangsa). Berkat tiga sumpah (pemikiran) yang terkenal, yakni bertumpah darah, berbangsa, dan berbahasa yang satu, Indonesia, landasan kepulauan, kesukuan, dan kedaerahan dari komunitas baru, yang disebut bangsa, secara simbolik dianggap berakhir. Sejak itu, secara ideologis keabsahan organisasi kedaerahan ditentukan oleh keterkaitannya dengan komunitas baru yang disebut bangsa Indonesia.

Demikianlah, Indonesia adalah sebuah kesepakatan para pendiri bangsa untuk mengikat masyarakat menjadi satu kesatuan bangsa di tengah keragaman etnis, suku, agama atau golongan. Kesepakatan yang dimaknai dengan adanya sebuahkemauan bersamauntuk memikirkan dan memajukan bangsa serta upaya mewujudkan cita-cita bersama. Dari fase-fase tersebut, tentunya kita menyadari jika sejarah terbentuknya bangsa Indonesia bukanlah sesuatu yang muncul secara tiba-tiba, melainkan lahir dari sebuah proses yang panjang hingga mencapai tujuan yang sama, yaitu kemerdekaan dan kemajuan yang terwujud dalam Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Sejarah tersebut tentunya dapat menjadi inspirasi dan aspirasi dalam pembentukan karakter generasi muda. Namun pada kenyataannya, kesadaran tersebut dirasa belum tumbuh secara optimal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Fakta tersebut kian memburuk dengan derasnya arus globalisasi, yang mengikis ingatan kolektif terhadap sejarah dan identitas bangsa yang mengakibatkan hilangnya karakter dan jatidiri generasi bangsa.

Berangkat dari hal tersebut, untuk memperkuat karakter dan jatidiri bangsa di masa kini dan masa yang akan datang, Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan kegiatan Pekan Nasional Cinta Sejarah dan Budaya di Semarang, Provinsi Jawa tengah.

Persyaratan Lomba Karya Tulis Sejarah dan Lomba Resensi Buku Sejarah dapat diunduh pada tautan berikut:

bahan poster_karya tulis dan resensi buku

Categories: _kontenlama