85

Jakarta. Galeri Nasional Indonesia bekerja sama dengan Korean Cultural Center Indonesia dan Korean Arts Management Service menggelar Pameran Empty Fullness: Materialitas dan Spiritualitas dalam Seni Modern Korea yang akan berlangsung pada 920 Januari di Ruang Pameran Gedung A, Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur No.14, Jakarta Pusat.

Pembukaan pameran diawali dengan sambutan oleh Tubagus Andre Sukmana, pimpinan Galeri Nasional Indonesia, sambutan oleh Chung Joon Moo, Art Director, sambutan oleh Kim Taek Sang mewakili seniman yang berkontribusi, serta sambutan oleh Cho Tai Yong, Duta Besar Korea Selatan.

Pameran Seni Kontemporer Empty Fullness menonjolkan keindahan lukisan monokrom yang merupakan poros besar dalam seni kontemporer Korea. Empty Fullness berupaya untuk mengenalkan kebudayaan cendekiawan Korea yang bisa dinilai sederhana namun anggun, menjadikannya berbeda dari seni minimalis Barat. Konsep pameran berupa pengosongan secara material, 52 karya (47 lukisan, 5 keramik) dari 16 seniman merepresentasikan keindahan Guci Bulan, dengan nilai esensi spiritual dari sebuah karya material.

Seniman yang turut berpartisipasi dalam Pameran Empty Fullness yaitu:

 

1. Choi Myoung-Young

2. Chung Chang-Sup

3. Chung Sang-Hwa

4. Ha Chong-Hyun

5. Jang Seung-Taik

6. Kim Taek-Sang

7. Kim Yik-Yung

8. Kwon Dae-Sup

 

 

9. Kwon Young-Woo

10. Lee Gee-Jo

11. Lee Kang-Hyo

12. Min Byung-Hun

13. Moon Beom

14. Park Ki-Won

15. Wen Ping

16. Yun Hyong-Keun

 

 

Sebagai bagian dari Program Bisnis Pusat Kebudayaan Asing yang dituju untuk menempatkan diri sebagai salah satu poros dari budaya universal, pameran ini dimulai dari Shanghai, Beijing, Jerman, Hungaria dan negara lain di Eropa, dan akan digelar di Galeri Nasional Indonesia untuk menghiasi perjalanan 1 tahun dari pameran ini.

Categories: _kontenlama