Lukisan kulit kayu “Khombow” adalah hasil karya seni orang Sentani yang telah ada sejak nenek moyang mereka yang masih dipertahankan secara turun menurun hingga saat ini, dan yang dahulunya digunakan sebagai pakaian (Malo) oleh perempuan Sentani yang sudah menikah. Khombow memiliki nilai filosofi yang sangat tinggi untuk orang Sentani, karena pada masa lalu khombow sebagai pakaian hanya digunakan 3 kali dalam kehidupan mereka yaitu pada waktu saat seorang anak lahir dijadikan sebagai pembungkus bayi. Pada waktu seorang perempuan menikah dan pada waktu seseorang meninggal dunia khombow digunakan untuk membungkus jenazah. Lukisan kulit kayu Sentani / Khombow mulai dikenal oleh orang luar sejak datangnya penjelajah-penjelajah dari Belanda sekitar tahun 1858, dan hadirnya pemerintah Belanda di Papua termasuk di Sentani.

Sumber: Kompasiana

Motif-motif yang di lukis pada kulit kayu Khombow memiliki arti dan makna yang bersifat sakral untuk orang Sentani, karena ada motif yang hanya khusus milik seorang Ondofolo (pemimpin adat), Khoselo dan perangkat adat lainnya seperti motif Buaya dan Yoniki.

 

Dari hasil penelitian studi lapangan maupun dokumentasi motif-motif yang dilukis di Khombow sejak dahulu terdapat kurang lebih 12 motif seperti motif matahari, motif Ular, motif Cicak, Kadal, Ikan, Kaki burung Bangau, Belut,Kelelawar,Tupai Terbang, Daun-daun, bunga Hutan dan Spiral atau melingkar.Sedangkan dari fungsinya terdapat lukisan yang berhubungan dengan aspek religi dan mitologi seperti lukisan Hu dan Yoniki, juga lukisan yang berhubungan dengan aspek sosial ekonomi, seperti Fouw, Kasindale, Isomo dan Kino.

Teknik pembuatan kulit kayu Khombow tidak berubah dari dahulu masih dikerjakan secara tradisi belum menggunakan mesin hanya peralatannya yang berubah sudah menggunakan peralatan modern seperti untuk menebang pohon menggunakan kapak besi untuk, parang untuk mengupas kulit kayu Khombow dan lempengan besi untuk menumbuk kulit tersebut agar panjang dan melebar yang dikeringkan dan nantinya sebagai bahan utama melukis.

 

Saat ini lukisan kulit kayu Khombow masih tetap dilestarikan oleh orang Sentani khususnya yang berada di kampung Asei Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura, walaupun fungsinya sudah berubah, tidak lagi sebagai pakaian tetapi sudah di jadikan sebagai salah satu cinderamata khas Papua dari Sentani.

Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua Barat tahun ini mengusulkan Khombow sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional dan dinyatakan lolos kategori dan menungguh penetapan bersama  benda budaya Papua  lainnya yang diusulkan seperti Tradisi Wor (upacara tradisional orang Biak),Ela (Teknik Berburu Tradisional Orang Sentani,Tenun Terfo,Honai (Arsitektur Tradisional daerah pegunungan Papua),Aker (Tradisi penangkapan ikan orang Biak).

(Admin: Kiki Setiaviranti)

Sumber: BPNB PAPUA


0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *