148

Jakarta – Malam terakhir kegiatan Belajar Bersama Maestro Gilang Ramadhan digunakan untuk sharing dan bersenda gurau. Gilang Ramadhan berbagi cerita tentang pengalamannya bermain drum, suka duka, dan juga sedikit mereview pelajaran yang sudah ia berikan selama 9 hari ini. Gilang Ramadhan pun mulai dengan pertanyaan dari para santrik seputar teknik, tips dan trik bermain drum yang baik.

Acara pun berjalan dengan santai tidak ada ketegangan dalam acara “curhat” ini. Gilang Ramadhan juga mengingatkan jika nanti band yang dibentuknya tidak terkenal, asal kita ahli bermain drum kalian bisa jadi pembuat drum, guru seperti saya, produser, atau malah jualan alat. jadi jangan terkotak-kotak pemain drum jadi pemain band.

Ada satu hal penting yang harus diperhatikan seorang drummer dan seharusnya ia bawa kemana pun ia pergi yaitu kursi. karena sejelek apapun pengaturan drum atau kualitas drum yang tersedia jika kita bawa kursi yang biasanya kita pakai untuk bermain biasanya seorang pemain akan mudah beradaptasi. Karena kursi biasanya mempengaruhi mood seorang drummer untuk bermain.

“Drum yang bagus bukan berasal dari alatnya tapi intinya ada di diri sendiri, karena sejelek-jeleknya drum yang kita miliki tapi jika kita bisatuningdan bermain dengan grove maka penonton pun akan asik dengernya”, ujar Gilang Ramadhan.

Setelah berbagi cerita dan sedikit pendalaman materi Advent salah satu santrik dari NTT memberikan kenang-kenangan untuk Gilang Ramadhan yang ia bawa langsung dari NTT. Kemudian para siswa pun sudah menyiapkan sebuah kenang-kenangan berupa foto untuk disimpan oleh Gilang Ramadhan dan mereka juga meminta tanda tangan di barang-barang milik para siswa seperti HP, foto, hingga buku.

Categories: _kontenlama