Uma Lengge merupakan rumah tradisional yang biasa dipergunakan sebagai lumbung penyimpanan hasil panen. Berdasarkan asal kata, Uma Lengge terdiri dari dua kata yaitu uma dan lengge. Uma berarti berarti rumah dan lengge berarti mengerucut.

Struktur Uma Lengge berbentuk kerucut setinggi 5 hingga 7 m. Bertiang 4 dari bahan kayu, beratap alang-alang yang sekaligus menutupi tiga per empat bagian rumah sebagai dinding dan memiliki pintu masuk dibagian bawah atap. Terdiri atas atap rumah atau “butu uma” yang terbuat dari alang-alang, langit-langit atau taja yang terbuat dari kayu lontar, serta lantai tempat tinggal terbuat dari kayu pohon pinang atau pohon kelapa. Pada bagian tiangnya digunakan kayu sebagai penyanggah.

Uma Lengge terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama dipergunakan untuk menerima tamu dan kegiatan upacara adat. Lantai kedua berfungsi sebagai tempat tidur sekaligus dapur. Sementara itu lantai ketiga sering digunakan untuk menyimpan bahan makanan, seperti padi dan lain-lain.

Seiring perubahan zaman di mana masyarakat lebih memilih tinggal di rumah yang lebih luas dan nyaman maka keberadaan Uma Lengge ini sudah semakin terkikis dan tertinggal. Fungsinya pun sudah dialihkan sebagai lumbung padi dan terpisah dari rumah penduduk. Seperti halnya Uma Lengge yang ada di Desa Maria Kecamatan Wawo ini. Uma Lengge sudah ditempatkan dan dikelompokkan khusus di luar areal rumah penduduk.

 

Sumber:

http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbali/2017/12/04/uma-lengge-rumah-tinggal-yang-beralih-fungsi-menjadi-lumbung-padi/

 

Categories: Nilai Budaya

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *