19

Di Jayapura, Papua punya kebiasaan dan tradisi yang agak unik di kalangan rekan-rekan satu kantor. Meskipun pada saat selesai sholat Idul Fitri para jamaah sudah saling bersalaman termasuk juga mereka yang tinggal berdekatan atau para kenalan yang kerja di satu kantor, namun hal itu belumlah cukup dan tidak sah sebagai tanda ritual Idul Fitri. Harus ada acara kunjugan kekeluargaan dari rumah ke rumah secara imbal-balik atau dua arah, tak peduli itu bawahan terhadap atasan dan sesama para staf.

Sebagai gambaran, selesai sholat Idul Fitri, setelah acara saling memaafkan dalam negeri, maka bergantian mengunjungi rekan sekantor yang tinggal di komplek yang sama. Setelah itu juga pergi mengunjungi rumah Bos atau para atasan lainnya yang tinggal di daerah lain. Di sana di setiap rumah yang kami kunjungi (karena juga tinggal di dalam satu komplek), kamiharusikut menikmati hidangan yang disediakan oleh tuan rumah meskipun hanya sekedar dua atau tiga irisan ketupat. Jika tidak ambil bagian dalam acara makan, maka dianggap tidak menghargai tuan rumah. Jadi bagi pegawai yang baru pindah tugas di sana, jika belum tahu situasi seperti ini, maka siap-siap saja perut jadi kembung karena tidak pernah menduga jika akan dipaksa menikmati hidangan khusus Lebaran di setiap rumah yang didatanginya.

Di sore hari nanti, tiba giliran para Bos yang tadi kami kunjungi, untuk datang berkunjung balik ke rumah kami. Dan tentunya juga mereka harus melakukan balasan menikmati hidangan Hari Raya yang kami sediakan. Dan lebih hebatnya lagi acara kunjungan ini tidak saja dari sesama muslim tapi juga saudara-saudara kita non muslim, misalnya Kristen atau Hindu, juga ikut menyemarakan suasana Lebaran.

 

Sumber Foto : dinanajib.blogspot.com , http://lamunadi.blogdetik.com

Categories: _kontenlama