Syair Gulung merupakan khasanah kebudayaan Melayu yang harus dipertahankan. Melalui syair, banyak sekali yang bisa dilakukan diantaranya, mengenalkan wilayah, memberikan kritik, memberikan hiburan kepada orang lain yang penting jangan sampai ada pihak yang tersakiti.

 Syair yang dibaca harus sesuai dengan situasi dan kondisi. Dahulu penyebarannya dilakukan dengan menggunakan seni-seni budaya dan tradisi setempat dan juga sebagai media dakwah. Disebut syair gulung, karena kertas yang dibaca di sambung panjang kebawah dan ada wadahnya setelah digulung.

 

Mahmud Nursalim, salah seorang guru di SMP Negeri 1 Ketapang yang masih aktif untuk melestarikan membaca syair gulung ini. Di sela-sela pulang mengajar, beberapa anak datang ke rumahnya untuk belajar syair gulung. Dalam mempelajari syair gulung ini, beliau banyak belajar dari gurunya seperti Syarif Zulkarnain Saad, Herkan Effendi, HS Nibung dan Dardi Dehas. Beberapa penghargaan tersimpan rapi di rumahnya di Kampung Tuan-Tuan Ketapang.

 

(Admin: Handini Dwifarhani)

Sumber: BPNB Kalimantan Barat


0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *