266

Ada yang berbeda pada Car Free Day (CFD) hari ini. Tepat di depan FX Mall Sudirman, sebuah panggung sederhana lengkap dengan seperangkat alat musik tradisional menjadi pusat perhatian masyarakat yang lalu lalang. Di sisi kanan panggung, terdapat beberapa stand buku sejarah dan stand foto. Sementara di sisi kirinya, beragam permainan tradisional tak kalah meriahkan suasana.

Dias, salah seorang pengunjung, terlihat sedang asik mengajari anaknya bermain egrang atau jangkungan. Setapak demi setapak, perlahan namun pasti, kaki kecil itu melangkah dengan susah payah. “Ayo sedikit lagi!” katanya menyemangati Fajri, sang anak.

“Saya senang ajak anak saya ke sini, soalnya banyak banget permainan tradisional yang sudah jarang ditemui di Jakarta atau pun dilihat di tayangan televisi nasional. Banyak juga yang bisa saya kasih tahu ke anak saya, sekalian mengenalkan kebudayaan sendiri,” katanya.

Sesekali, Dias mengabadikan momen itu dengan membidik kamera telepon genggamnya ke arah Fajri. Meski cuaca semakin panas, namun Fajri tetap bersemangat menunjukkan kebolehannya. Usai bermain eggrang, Ia pindah ke sketsa permainan Taplak Gunung. “Ini apa, Ma?”, tanyanya. Meski sempat sedikit lupa, namun Dias terlihat berusaha menjelaskan bagaimana Taplak Gunung dimainkan.

“Terakhir ajak anak saya ke museum dua bulan lalu. Pas olah raga dan lewat sini, saya lihat ramai sekali dan ternyata seru! Ada beragam pameran, permainan, dan ada gareng juga. Ini bagus sekali untuk anak-anak dan orang tua, supaya bisa mengenalkan ke anak-anak mereka bahwa bermain tidak harus ke mall. Justru permainan seperti ini bisa bikin sehat,” jelas Dias.

Pengadaan permainan tradisional menjadi salah satu tujuan Direktorat Jenderal Kebudayaan dalam rangka menyemarakkan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei mendatang. Bukan hanya ingin melibatkan publik secara masif, kegiatan ini juga menjadi salah satu fokus utama pemerintah untuk melestarikan permainan tradisional yang ada di tanah air.