171

Surabaya Agenda Jejak Tradisi Nasional 2015 Harmoni dalam Keragaman hari ini yakni pendalaman materi tradisi yang dibawakan oleh masing-masing narasumber pada (11/08/15), bertempat di UPT Taman Budaya Jawa Timur, Jalan Gentengkali 85, Surabaya. Sri Hartini, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi memberikan pengarahan di pendopo utama, sebelum para peserta yang telah dibagi per kelompok dan menuju ke tempat pengamatan tradisi yang telah ditentukan.

3

Sebanyak 114 siswa/i peserta terbaik JETRADA dan siswa/i tingkat SMA/sederajat di kota Surabaya dibagi menjadi 12 kelompok. Masing-masing kelompok akan mengamati, memahami, serta mengobservasi secara mendalam 12 tradisi nasional dari Jawa Timur, antara lain tatah wayang kulit, pedalangan wayang kulit, karawitan, teknik pembuatan gamelan, bangunan tradisional, ludruk, tari Remo dan pakaiannya, pakaian pengantin tradisional Pegon, topeng Malang, batik, dan reog. Nantinya tiap kelompok akan menyajikan hasil pengamatannya dalam bentuk laporan karya yang akan dipresentasikan keesokan harinya.

5

Kegiatan Jejak Tradisi Nasional (JETRANAS) tahun 2015 ini merupakan sebuah agenda berkelanjutan dari Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi. Sejak tahun 2011, Jetranas diadakan di Jakarta, Yogyakarta pada tahun 2012, Makassar (2014), Bali (2014), dan Surabaya (2015). Agenda yang bersinergi dengan UPT Kemdikbud Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) mencakup wilayah kerja 11 kota, yaitu Banda Aceh, Tanjung Pinang, Padang, Bandung, Yogyakarta, Bali, Pontianak, Makassar, Manado, Ambon, serta Jayapura. Wilayah kajian BPNB meliputi seluruh provinsi di Indonesia.

2

BPNB menyelenggarakan Jejak Tradisi Daerah (JETRADA), yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya lokal termasuk tradisi kepada generasi muda, untuk menstimulasi kepedulian mereka akan keberadaan budaya bangsa sendiri, serta turut andil dalam pelestariannya. Melalui JETRADA, diseleksi peserta-peserta terbaik yang berhak mengikuti JETRANAS. Tujuan JETRANAS selain memperkenalkan keragaman tradisi yang terwujud dalam karya budaya suku bangsa, juga menumbuhkan toleransi dan tenggang rasa terhadap perbedaan budaya, juga meningkatkan kesadaran khalayak tentang pentingnya melestarikan tradisi.

4

Categories: _kontenlama