273

Magelang – Jelang Tri Suci Waisak 2560 BE/2016, tokoh Buddhis Bhante Pannavaro Mahathera, menyampaikan Dharmasanti Waisak Nasional di hadapan para tamu undangan dan ribuan umat Buddha, Sabtu (21/5). Salah satu pesan yang disampaikan ditujukan kepada para pemimpin bangsa Indonesia.

Menurutnya, para pemimpin bangsa haruslah seperti orang tua yang melindungi dan menjaga masyarakat dari perilaku kejahatan dan belas kasih. “Dimulai dari kehidupan keluarga, tiap orang tua harus menjadi sumber moral dan keteladanan perilaku cinta kasih bagi para putra-putrinya. Kehangatan itulah yang melindungi anak-anak kita dari perilaku-perilaku kejahatan dan tindakan buruk yang lain,” tutur Pannavaro.

Para pemimpin kita, lanjutnya, laksana orangtua bagi masyarakat ini, yang tidak tega melihat mereka menderita. “Para pemimpin kita laksana orangtua yang selalu memberikan bimbingan terus menerus kepada putra-putrinya tanpa pamrih, agar mereka luhur budi, mandiri, dan sejahtera,” lanjutnya. Ia juga menjelaskan bahwa Bhineka Tunggal Ika bukanlah sekedar semboyan, melainkan sebagai jati diri bangsa jauh dari sebelum dituliskan Empu Tantular dalam buku Sutasoma.

Dunia diwarnai dengan berbagai macam perbedaan, dan perbedaan itu sering saling menghancurkan. “Oleh karena itulah, pada saat purnama sempurna di bulan Mei, bulan Waisak ini, dari Candi Agung Borobudur, kami ingin membuktikan moral Bhineka Tunggal Ika kepada dunia,” jelasnya.

Kami yakin, ia melanjutkan, tidak hanya 600 tahun yang lampau, moral Bhineka Tunggal Ika itu dimulai oleh tulisan Empu Tantular. Melainkan jauh sebelum Empu Tantular. Sesungguhnya, moral Bhineka Tunggal Ika sudah menjadi jati diri nusantara. Sifat dasar bangsa Indonesia, hingga kini.

Menutup sambutan, ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu bekerja keras. Tidak hanya untuk mencapai kesejahteraan, melainkan juga untuk membangun dan menjaga bangsa, agar menjadi bangsa yang tangguh dan berbudi luhur.

Categories: Uncategorized