276

Pada hari Selasa, 26 Juli 2016, telah dilakukan seleksi tahap pertama dari kompetisi Basoeki Abdullah Art Award. Bertempat di Museum Basoeki Abdullah, para dewan juri yang terdiri dari Guru Besar FSRD ITB Setiawan Sabana, Jurnalis Budaya Yusuf Susilo Hartono, kurator dan staf pengajar di ISI Yogyakarta Mikke Susanto, Dekan FSRD Institut Kesenian Jakarta Citra Smaradewi dan pengamat seni Amir Sidharta, melakukan penilaian terhadap lebih dari dua ratus data karya peserta yang diterima oleh panitia mulai bulan Mei hingga tanggal 20 Juli 2016, pukul 24.00 WIB.

Setelah melalui proses seleksi karya yang ketat selama kurang lebih lima jam, dewan juri telah menentukan tiga puluh karya peserta yang lolos penjurian tahap pertama. Menurut salah satu dewan juri, Mikke Susanto, kriteria-kriteria yang diterapkan dalam melakukan seleksi tahap pertama ini adalah kesesuaian dengan konsep, visualisasi/subject meter variatif, kematangan teknik, komposisi dinamis, dan gagasan karya memiliki spirit dengan karya-karya yang dibuat oleh Basoeki Abdullah.

Dewan juri sendiri mengapresiasi seluruh karya yang masuk karena teknik dan media yang digunakan sangatlah beragam. Ada karya batik, serigrafi (sablon), cungkil kayu, instalasi, mix media, melukis diatas kanvas, hingga menggunakan media plastik. Ini menunjukan bahwa Basoeki Abdullah Art Award 2016 diapresiasi dengan tinggi dari semua kalangan dengan ruang lingkup nasional. Maka dari itu, proses penjurian tahap pertama ini cukup sulit mengingat bagusnya karya-karya yang masuk, imbuh Mikke.

Animo peserta Basoeki Abdullah Art Award 2016 dinilai tinggi mengingat peserta-peserta yang mengikuti kompetisi ini tersebar mulai dari Nanggroe Aceh Darussalam hingga Maluku Utara. Menurut juri lainnya, Setiawan Sabana, dari karya-karya yang masuk, secara keseluruhan memiliki keragaman dan kualitas. Keragaman disini adalah mulai dari ide, konsep, hingga teknik dan media yang digunakan. Ini menunjukan jika seluruh pendaftar dapat memahami tema yang diberikan oleh panitia dan menerjemahkannya dengan baik melalui karya-karya yang mereka buat, tutupnya.

Tiga puluh peserta yang telah lolos penjurian tahap pertama ini nanti akan diminta untuk mengirimkan karya aslinya untuk penjurian tahap kedua kepada panitia Basoeki Abdullah Art Award, yang berlokasi di Museum Basoeki Abdullah, Cilandak Barat, Jakarta, hingga batas akhir waktu pengiriman, 25 Agustus 2016. Pada proses penjurian tahap kedua ini akan dipilih sepuluh karya terbaik, dan kesepuluh peserta dengan karya terbaik ini akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp. 25.000.000, trofi, dan piagam. Selain itu ketiga puluh karya yang mengikuti penjurian tahap kedua tersebut akan dipamerkan dalam pameran Basoeki Abdullah Art Award 2016, di Museum Basoeki Abdullah.

Basoeki Abdullah Art Award 2016 sendiri merupakan kompetisi yang ditujukan bagi WNI berusia 17-30 tahun dengan tema yang diangkat yakni Ekologi: Ruang Maya ke Ruang Alam. Melalui tema ini diharapkan para peserta dapat melukis pemandangan tentang alam sebagai daya pikat tematik utama. Tema ini tidak hanya untuk mengapresiasi tema umum yang kerap dilukis Basuki Abdullah. Akan tetapi mengajak generasi muda untuk mempelajari, berinteraksi, mengapresiasi hingga menghargai alam dan menumbuhkan pemikiran bahwa alam dan segala isinya harus dijaga dan dilestarikan.

Kegiatan ini juga ditujukan untuk generasi muda agar semakin mencintai museum, terutama Museum Basoeki Abdullah, sekaligus menjadi ruang berekspresi bagi para seniman-seniman muda untuk berkarya dan mengapresiasi dunia seni di Indonesia. Selain itu melalui kompetisi ini diharapkan juga dapat mengenal sosok Basoeki Abdullah, sekaligus memunculkan pelukis-pelukis muda berbakat di Indonesia, seperti halnya Basoeki Abdullah.

Sumber: Musbadul

Categories: _kontenlama