205

Bandung Setelah para santrik Belajar Bersama Maestro (BBM) menimba ilmu dari para maestro selama kurang lebih 10 hari di kediaman masing-masing maestro maka saat yang ditunggu-tunggu oleh santrik, orang tua santrik dan juga para maestro pun tiba.

Pergelaran ini bertempat di Ruang pertunjukkan Institut Seni Bandung Indonesia (ISBI) Bandung hari selasa (23/11/2015). Direktorat Kesenian mengundang kembali para maestro dan santrik untuk tampil unjuk kebolehan di depan orang tua santrik, mahasiswa, dan juga warga bandung yang datang khusus untuk melihat hasil didikan dari para maestro Indonesia ini.

Sebelum acara dimulai perwakilan masing-masing santrik memberikan kenang-kenangan untuk maestronya masing-masing berupa sketsa wajah yang digambar di atas kanvas, setelah itu para tamu dan undangan juga tak lupa memanjatkan doa untuk mengenang salah satu maestro yang telah tiada yaitu ibu Supadminityas. Turut hadir dalam pergelaran Direktur Kesenian Endang Caturwati, jajaran pejabat STSI, dan juga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bandung.

Tidak hanya pertunjukan berupa tarian, teater, dan juga musik tapi juga ada santrik unjuk kebolehan di atas kanvas dan membuat patung yang dipajang di luar gedung pertunjukkan. Para penonton pun merasa kagum karena anak-anak yang masih muda ini sangat berhasil membuat karya yang mengagumkan walaupun hanya belajar beberapa hari saja.

Walaupun pagelaran ini sudah sukses digelar namun beberapa karya para santrik masih bisa dilihat di pelataran gedung pertunjukan kampus ISBI, Bandung.

Categories: _kontenlama