Ganesha adalah salah satu dewa yang populer dalam mitologi Hindu dan merupakan putra dari Dewa Siwa. Ganesha  dikenal sebagai dewa pengetahuan, lambang kecerdasan, penghalau segala rintangan, dan pemberi kesejahteraan serta kebijaksanaan bagi para pemujanya. Di Indonesia, utamanya di Jawa Tengah banyak sekali temuan lepas berupa arca Ganesha. Dilihat dari kenampakan fisiknya, arca Ganesha digambarkan sebagai tokoh yang memiliki bentuk tubuh tambun, perut buncit, berkepala gajah, bermata sipit, berlengan empat, memegang kapak dan mangkuk, dan atribut lain yang dipakainya.

Tulisan ini akan lebih fokus membahas mengenai ciri yang nampak pada arca Ganesha yaitu belalainya. Belalai Ganesha melambangkan perubahan. Artinya, belalai tersebut menandakan fleksibilitas, efisiensi,  dan kemampuan untuk berubah dan menyesuaikan dengan waktu. Di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah temuan-temuan lepas yang berupa arca Ganesha memiliki belalai yang selalu melengkung ke arah kiri. Kenyataan ini memicu sebuah pertanyaan, apakah belalai seluruh arca Ganesha selalu mengarah ke kiri atau ada juga yang mengarah ke arah yang lain? Apakah arah lengkung belalai arca ini hanyalah merupakan keinginan atau kreativitas pembuatnya saja ataukah memiliki makna-makna tertentu?

Dalam mitologi Hindu, arah lengkung belalai arca Ganesha memiliki makna yang penting. Tidak semua belalai arca Ganesha melengkung ke arah kiri. Arah lengkungan belalai ini bisa mengarah ke kiri, lurus menghadap ke arah depan dan ke arah kanan. Hal yang penting dan harus diperhatikan adalah ke arah mana pangkal belalai Ganesha itu berawal dan bukan ke arah mana ujung belalai tersebut berakhir.

Belalai yang melengkung ke arah kiri memiliki makna yang berkaitan dengan bulan yang memiliki sifat lebih feminisme, menenangkan dan memelihara. Di India, arca Ganesha dengan posisi belalai melengkung ke kiri biasanya di tempatkan di dalam rumah.   Belalai yang melengkung ke arah kanan memiliki makna yang berkaitan dengan matahari. Matahari memiliki sifat maskulin dan berapi-api. Biasanya arca ini ditempatkan di dalam tempat-tempat ibadah (pemujaan) dan harus dipuja dengan ritual yang benar. Jika ritual yang dilakukan menyalahi aturan, dipercaya akan memicu kemarahan para dewa. Belalai yang lurus menghadap ke arah depan sangat jarang ditemukan, namun memiliki makna yag sangat dalam. Belalai yang lurus melambangkan bersatunya seluruh indera di dalam tubuh dengan segala sifat kebaikan telah lengkap dan sempurna. Dalam tahap ini, seseorang dianggap sudah tidak terbebani dan bersih.

Setiap arca dengan segala yang melekat padanya selalu memiliki makna. Sesuai dengan fungsinya sebagai sebuah simbol dan sarana ritual atau pun ibadah arca diciptakan dengan pedoman yang harus ditaati.  Detil dan ornamen yang bukan merupakan prinsip bisa jadi merupakan buah kreativitas dari si pembuatnya, namun simbol-simbol yang harus ada dalam sebuah arca tidak dapat ditinggalkan.

Sumber:

http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/

Ladage, Rutu, 2016, Do You Know Why Some Ganpati Idols Have Their Trunk on the Right Some Left and Some Straight

Yaneka, 2015, Filosofi Ganesha


0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *