Jawa Tengah, menjadi salah satu daerah yang dilewati oleh jalur rempah. Hal ini mengakibatkan beberapa wilayah di pesisir Jawa Tengah seperti Semarang, Pati, Kudus, Rembang, dan Jepara ramai sebagai tempat aktivitas perdagangan di masa lalu. Adanya aktivitas perdagangan ini turut pula membawa pertukaran berupa rempah-rempah, keramik porselin, kepercayaan, dan akulturasi kebudayaan yang dapat kita lihat di masa kini.

Pelabuhan menjadi salah satu bukti eksistensi jalur rempah, terutama di Jawa Tengah. Selain itu, Pelabuhan juga dapat dikatakan sebagai pintu gerbang masuknya sebuah wilayah karena di zaman dahulu belum berkembang pesat moda transportasi jarak jauh melalui udara ataupun darat. Hal ini menjadikan Pelabuhan sebagai penghubung antar wilayah, baik domestik maupun luar nusantara. Melalui Pelabuhan, kapal yang masuk ke dalam wilayah dapat membawa barang komoditas perdagangan dan biasanya ditukar dengan rempah-rempah. Dengan kata lain, pelabuhan menjadi sebuah penggerak perekonomian atau perdagaran di masa lalu. Atas dasar tersebut yang menjadikan kerajaan di nusantara mengoptimalkan keberadaan pesisir wilayahnya menjadi pelabuhan tempat berlangsungnya sendi-sendi kehidupan. Berikut pelabuhan kuno di wilayah Jawa Tengah yang menjadi bukti keberadaan jalur rempah.

  1. Pelabuhan Bergota, Semarang

Gambar 1. Keadaan Pelabuhan Semarang

(Sumber: Tropenmuseum)

Dengan lokasinya yang cukup strategis berada di tengah-tengah pulau Jawa, Pelabuhan Semarang, nama lain dari Pelabuhan Bergota menjadi salah satu titik krusial jalur rempah di Jawa Tengah. Berdiri pada abad ke-6 M pada saat wilayah tersebut menjadi bagian dari Mataram Kuno, pelabuhan ini cukup ramai menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal. Sebagai pelabuhan utama, pelabuhan ini memiliki andil memajukan dan mengembangkan Mataram Kuno. Tidak hanya berperan memajukan kerajaan tersebut, Bergota juga turut membawa musibah bagi Mataram Kuno karena pendangkalan di sekitar wilayah pelabuhan sehingga timbul daratan aluvial dari endapan lumpur secara perlahan dan mendesak garis pantai ke utara. Sayangnya, pelabuhan ini telah berubah menjadi pemakaman luas di Semarang setelah pelabuhan Bergota ditinggalkan karena tidak dekat lagi dengan bibir pantai. Meskipun wilayah Semarang menjadi titik penting dalam jalur rempah nusantara, Semarang tidak menghasilkan rempah seperti halnya Maluku. Wilayah ini justru menyediakan bahan pokok sebagai perbekalan kapal-kapal yang hendak berlayar jarak jauh. Komoditas yang diperjualbelikan diantaranya beras, buah-buahan, air tawar, gula, dan kebutuhan lainnya misalnya kain dan beberapa kerajinan. Komoditas ini biasanya ditukar dengan rempah-rempah.

2. Pelabuhan Juwana, Pati

Gambar 2. Kondisi Pelabuhan Juwana masa sekarang

(Sumber: Redaksi Jalur Rempah, 2020)

Pelabuhan Juwana terletak di Pati juga menjadi salah satu titik jalur rempah penting yang ada di Jawa Tengah. Pelabuhan ini ramai sejak abad ke-16 M dengan aktivitas perdagangan yang menghubungkan titik penting perdagangan rempah Nusantara dengan menyediakan keperluan berlayar, misalnya kapal dagang dan kapal sewa. Berdirinya Pelabuhan ini sudah ada sejak sungai Juwana berbentuk selat yang memisahkan pulau Jawa dengan Gunung Muria. Letaknya yang berada dekat dengan pegunungan di Pati, menjadikan rempah-rempah mudah dibudidayakan di tempat ini. Keberadaan Pelabuhan Juwan ini masih dapat kita jumpai dengan ramainya kondisi Pelabuhan berisi kapal-kapal nelayan yang berlabuh di masa kini.

3. Pelabuhan Kudus

Gambar 3. Kondisi Gunung Muria dan Pulau Jawa abad ke-8 M

(Sumber: ihdaihda.wordpress.com)

Letak pelabuhan ini berada di selat Muria yang dahulunya memisahkan daerah utara Jawa Tengah dengan Gunung Muria. Di selat Muria ini ramai sebagai jalur trasnportasi dan perdagangan bagi masyarakat Jawa Kuna. Meskipun begitu, Sebagian wilayah Kudus dulunya merupakan perairan sungai Muria hingga akhirnya mengendap dan menjadi daratan. Kudus Berjaya menjadi kota pelabuhan sungai dan perdagangan pada masa islam mulai berkuasa. Diduga komoditas perdagangan yang diperjualbelikan berupa hasil pertanian, biasanya ditukarkan dengan keramik yang berasal dari luar Kudus.

4. Pelabuhan Lasem, Rembang

Gambar 4. Pelabuhan Lasem

(Sumber: stephanushannie.com)

Lasem, daerah pesisir Kabupaaten Rembang memiliki pantai dekat dengan sungai-sungai yang berhulu di pedalaman, menjadikan daerah ini ramai dengan aktivitas perniagaan. Komoditas perdagangan didapatkan dari daerah pedalaman diperjualbelikan melalui pelabuhan bahkan dikirim ke luar pulau dan luar nusantara. Berdasarkan tinggalan perahu kuno Punjulharjo diperkirakan merupakan tinggalan sekitar abad ke-7 M, Lasem yang sudah menjadi bandar yang ramai diduga mempunyai hubungan erat dengan Kerajaan Holing yang pusat kerajaannya berada di wilayah pedalaman (Grobogan-Blora). Di pelabuhan ini tidak hanya sebagai tempat berlabuhnya kapal, juga sebagai tempat bongkar muat komoditas perdagangan.

5. Pelabuhan Jepara

Gambar 5. Pelabuhan Jepara berlatarkan Gunung Muria sekitar abad 15-17 M

(Sumber: candi.web.id)

Pelabuhan Jepara diperkirakan menjadi pelabuhan transit bagi kapal-kapal yang inginmencari rempah di Maluku. Kondisi pelabuhan pada abad ke-15 M menurut ukuran waktu itu dapat dikatakan cukup besar unutk menjadi tempat persinggahan kapal. Meskipun demikian, ternyata pelabuha Jepara sudah memperlihatkan keberadaannya sejak zama klasik dimana Kerajaan Kalingga berkuasa di Jawa sekitar abad ke-7 M. Selain itu, Jepara juga ramai dengan aktivitas perdagangan dengan oraanng Maluku dengan rempah-rempah yang dimilikinya.

Adanya pelabuhan yang aktif pada zaman dahulu yang telah dipaparkan di atas, mengindikasikan wilayah Jawa Tengah juga menjadi titik krusial jalur rempah di Nusantara. Melalui jalur rempah ini, terbentuk pertukaran pada berbagai aspek seperti pengetahuan, kebudayaan, dan lain sebagainya. Dengan begitu, dapat dikatakan jalur rempah ini turut berkontribusi dalam membentuk peradaban dunia, terutama di Nusantara. 

Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/


0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *