Di dalam manuskrip Serat Babad Kraton mengandung pesan tentang bagaimana sebuah negeri dapat berdiri kokoh. Pesan ini dilantunkan dalam acara macapatan serat babad kraton episode Bedhahe Mataram Pleret, Adeging Mataram Kertasura, yang berlangsung pada malam jumuwah legen (jumat legi—penanggalan Jawa, red) di Pendapa Jayadipuran Yogyakarta yang digelar oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya DIY

Naskah Serat Babad Kraton tersebut berhasil dialih aksarakan oleh I.W. Pantja Sunjata dan lainnya dan diterbitkan oleh penerbit Djambatan pada tahun 1992. Naskah ini merupakan koleksi dari British Library, London, United Kingdom. Nilai moral yang terkandung pada naskah tersebut menggambarkan sebuah negeri akan runtuh dan hancur jika penguasanya terlalu mengagungkan ego, tanpa  memikirkan banyak rakyat yang dikorbankan. Pada akhirnya, rakyat akan memilih hengkang dari negeri yang dipimpin oleh penguasa tidak bijaksana. Itulah yang menyebabkan kerajaan Mataram di Pleret pada rezim Amangkurat I berpindah serta muncul kerajaan Mataram Kartasura.

Pada episode  Bedhahe Mataram Pleret, Adeging Mataram Kertasura sang pelantun mengisahkan berpidahknya Kraton Mataram Pleret sehingga muncul Mataram Kertasura. Acara kebudayaan itu pun berhasil menyedot kurang lebih 360 orang, termasuk hadirnya penonton asal Belanda yang turut belajar melantunkan syair Macapat. Beberapa pertunjukan kesenian daerah pun menyemarakkan. Salah satunya kesenian panembrama yang dibawakan oleh paguyuban Sekar Pangawikan dari Yogyakarta.

 

 

Berita selengkapnya:

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbyogyakarta/2017/02/09/macapatan-serat-babad-kraton-bedhahe-mataram-pleret-adeging-mataram-kertasura/

Categories: Featured

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *