16

Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat yang ada di wilayah Teluk Leok RT.03/Rw.01 Kelurahan Limbungan Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru. Dimana setiap 27 Ramadhan dan malam akhir akhir (27,28,29 dan 30) dibulan suci Ramadhan melaksanakan kegiatan dengan mengadakan lampu colok ataupun lampu hias. Lampu Colok adalah kebudayaan yang harus dilestarikan dengan desain khusus yang bernuansa islami, sehingga akan menambah kemeriahan dibulan suci Ramadhan.

Warga masyarakat bahu membahu membuat lampu colok dari kaleng bekas, gapura berbentuk miniatur masjid serta mengumpulkan dana untuk membeli minyak tanah sebagai bahan bakar.

Tradisi Festival Lampu Colok adalah warisan masyarakat Melayu Pekanbaru di zaman dulu, saat lampu minyak memang sarana penerangan yang dipakai sehari-hari. Tujuan seluruh masyarakat menyalakan lampu adalah supaya semua rumah terang saat malaikat turun di malam Lailatul Qadar. Selain itu, tradisi ini juga dijalankan untuk mengucap syukur dan menyambut kemenangan di hari Idul Fitri. Yaitu tradisi pembuatan Lampu Colok yang sengaja dibentuk dan dihias seperti bentuk Mesjid, Ukiran Asma Allah, serta banyak lagi jenis ukiran yang dibuat dengan Api Colok ini. Lampu colok ini dibuat dari potongan bekas kaleng minuman kemasan yang kemudian diberi sumbu (dapatberupa sumbu kompor atau dari kain yang direndam minyak) di mulutnya. Bahan bakarnya sendiri adalah dari Minyak Tanah. Yang dinilai hanya lampu colok dengan bahan bakar minyak tanah, sedangkan lampu dengan menggunakan listrik tidak termasuk dalam penilaian. Hadiah yang diberikan kepada pemenang merupakan uang pembinaan. Jumlahnya memang masih kecil karena keterbatasan anggaran. Lama-kalamaan tradisi ini berkembang semakin besar dan semarak, lengkap dengan pesta kembang api dan berbagai hiburan. Festival ini pun menjadi salah satu daya tarik wisata Pekanbaru.

Biasanya Pekanbaru sudah mulai terang benderang, berwarna-warni dan kelap-kelip sejak malam ke-25 Ramadhan sampai malam Takbiran. Manfaat adanya tradisi ini adalah menambah hubungan ukhuwah islamiah antara pemuda dan masyarakat, karena kegiatan ini merupakan kegiatan dibulan suci Ramadhan dan tradisi yang harus dilestarikan.

Sumber Foto : http://www.triptrus.com , http://kepri.antaranews.com

Categories: _kontenlama