Cerita ini saya dapatkan berdasarkan cerita para Maestro Seni saat perjalan ke Indramayu. Pertama, saya menghabiskan hari-hari di sanggar milik Wangi Indriya. Anak didik beliau biasa memanggilnya “Mamih.” Dari sana saya sedikit banyak mengerti tentang cerita dari Panji yang dibawakan Mamih saat pentas maupun saat mengajar anak-anak didiknya.

Mamih Sedang Pentas Pada Acara Hajatan

Saya tertarik dengan karakter Kelana yang berwajah merah dan terkesan menyeramkan. Dari Mamih pula saya mengetahui jika Kelana pada daerah Indramayu ada 2, yang menjadi ciri khasnya. Banyak cerita yang saya dapat yang mengarahkan saya untuk mengetahui tentang pembuatan topeng ini. Mamih kemudian menyarankan saya untuk menemui salah satu pembuat topeng, sekaligus dalang Wayang Golek. Pak Warsad namanya.

Kami pun diantar untuk menemui Pak Warsad. Beliau dan anaknya banyak memberikan cerita Panji dan membaritahukan tentang perbedaan dari topeng Kelana Udeng dan Kelana Gandrung.

Cerita panji lazim pada masyarakat Jawa. Pada Masyarakat Cirebon, Panji diceritakan dalam bentuk tari topeng. Berbagai macam topeng memiliki cerita masing-masing. Dahulu, karakter topeng berjumlah sepuluh, yang terdiri dari Panji, Pemindo, Samba, Rumyang, Tumenggung, Pati, Kelana Muda, Kelana Godek, Kelana Udeng, dan Jingga Nanom.

Pada zaman modern, Tarian Topeng dipatenkan menjadi 5 jenis yang terdiri dari Panji, Samba, Rumyang, Tumenggung, dan Kelana (Gandrung). Untuk daerah Indramayu, selain Kelana (Gandrung) ditambah satu karakter topeng Kelana Udeng yang tidak ada pada daerah lain.

Kelana udeng adalah salah satu karakter dalam cerita topeng yang diceritakan juga di golek cepak dari Sunda. Bercerita tentang seorang Raja Blambangan yang hendak melamar Dewi Sekar Taji. Disaat bersamaan Panji juga hendak melamar Sekar Taji. Keduanya harus terlibat dalam pertarungan untuk mendapatkan Dewi Sekar Taji. Kelana udeng bercerita tentang Raja Blambangan saat kasmaran yang kalah bertarung dengan Panji. Ciri khas dari Kelana Udeng adalah karakter Kelana yang memiliki “bewok”

Ki Warsad Sedang Menceritakan Kisah Kelana Udeng

Dalam pentas, Kelana Udeng ditarikan setelah topeng Kelana Gandrung yang bercerita tentang Raja Blambangan yang sedang jatuh cinta kepada Sekar Taji.

Kelana Udeng menjadi ciri khas Tari Topeng Indramayu karena konsisten dibawakan oleh Mimi Rasinah, seorang maestro tari topeng indramayu setelah sebelumnya vakum saat tarian topeng masih berjumlah 10. Saat ini, salah satu Maestro Tari Topeng Indramayu yang cukup dikenal adalah Wangi Indriya.

Cerita Panji sungguh sangat menarik dan penuh filosofi. Mari lestarikan kekayaan budaya Indonesia!


0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *