Peta Kuno, telah dibahas dalam buku katalog pameran peta tahun 2001 (hal. 3-4) sejarah peta dibagi menjadi 4 zaman. Pertama, Zaman Kuno dimulai tahun 600 BC–350 AD. Periode berikutnya disebut Zaman Pertengahan (350-1470), disambung Zaman Renaissance (1470-1696), dan Zaman Modern (1696-sekarang). Dalam perkembangan selanjutnya, banyak buku atau tulisan yang mengulas tentang sejarah peta dengan menyodorkan data baru.

Data itu antara lain digunakan oleh James S. Aber untuk membagi menjadi 5 zaman. Kelima zaman itu adalah: (1) Peta Masa Kuno, antara tahun 6.200 BC-400 AD (Early Ancient Maps); (2) Peta Masa Pertengahan, antara tahun 400 AD–1.300 AD (Medieval Maps); (3) Peta Masa Pertengahan Akhir, antara tahun 1.300 AD– 1.500 AD (Late Medieval Maps); (4) Peta Masa Kebangkitan, antara tahun 1.500 AD–1.700 AD (Renaissance Maps); (5) Peta Masa Modern, dari 1.700 AD sampai sekarang (Modern Maps).

Selain terdapat perbedaan dalam pembabakan waktu antara 4 zaman dengan 5 zaman, terdapat pula perbedaanmencolok pada angka tahun awal dibuatnya peta. Dalam tulisan Rini, S.Si dan Drs. Junaidi Ismail dalam buku katalog disebutkan Zaman Kuno mulai tahun 600 BC, sementara menurut James S. Aber mulai 6.200 BC. Ada pula pendapat lain yang menyatakan mulai 2.500 BC.  Yang menjadi pertanyaan, apa dasar yang digunakan Aber untuk menentukan bahwa peta kuno mulai dibuat sejak 6.200 BC?

Untuk menjawab pertanyaan itu Aber menyodorkan temuan “lukisan dinding” yang ditemukan di wilayah kota Anatolia, Turki. Tempat itu dikenal dengan nama Çatalhöyük atau Catal Huyuk, dan ada pula yang menulis Çatal Hüyük. Dalam penggalian tahun 1963, James Mellaar menemukan “lukisan dinding” dan ia mengklaim sebagai peta pertama di dunia  yang diciptakan oleh orang- orang Anatolia, seperti terlihat pada foto.

Laporan peta temuan Mellaar itu menghebohkan dunia arkeologi. Penyebutan temuan itu sebagai sebuah “peta” dinilai tidak tepat. Dr. Stephanie Meece, dari Department of Archaeology, Downing Street, Cambridge, UK, dalam tulisannya berjudul “A bird’s  eye view – of a leopard’s spots. The Çatalhöyük ‘map’ and the  development of cartographic  representation in prehistory”,  menyangsikan temuan itu sebagai sebuah peta. Ia lebih setuju dengan interpretasi pertama dari Mellaart sendiri yang menyebutnya sebagai lukisan kulit leopard di atas panel desain geometris. Angka tahun 6.200 BC berdasarkan usia temuan hasil analisis carbon dijadikan dasar James S. Aber untuk menentukan tahun itu sebagai awal peta Çatalhöyük itu diragukan sebagai titik awal dibuatnya peta kuno, masih ada temuan lain yang dapat dijadikan alternatif, meski usianya lebih muda. Temuan tablet tanah liat hasil penggalian tahun 1930 di Ga-Sur, dekat kota Harran dan Kirkuk di Irak, disebut-sebut sebagai “temuan peta paling awal” (the earliest known map). Peta itu diperkirakan dibuat 2.500 BC, seperti terlihat pada foto 3 dan 4.

Setelah temuan tahun 2.500 BC ada temuan berikutnya yang menunjukkan angka tahun lebih muda lagi, yaitu 1500 BC (lihat foto 5) dan 1300 BC (lihat foto 6 dan 7). Dari foto-foto temuan itu memberikan gambaran yang cukup jelas tentang perkembangan pembuatan peta pada Zaman Kuno. Foto 5 diinterpretasikan sebagai peta Rencana kota Mesopotamian di Nippur, sementara foto 6 menggunakan bahan papyrus yang direkonstruksi menjadi foto 7 menggambarkan suatu wilayah di Mesir. Foto 5 diinterpretasikan sebagai peta Rencana kota Mesopotamian, di Nippur, sementara foto 6 menggunakan bahan papyrus yang direkonstruksi menjadi foto 7 menggambarkan suatu wilayah di Mesir.

Dari paparan singkat di atas menunjukkkan bahwa ada pendapat lain tentang pembabakan sejarah pembuatan peta maupun rincian tahun yang berbeda tajam. Bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa awal dibuatnya peta telah bergeser cukup jauh jaraknya dari pendapat yang menyatakan tahun 600 BC sebagai awal Peta Kuno. Bila ditemukan bukti baru lagi bisa jadi pembabakan akan bergeser lagi.

Mengenai penolakan temuan “peta” di Çatalhöyük yang diperkirakan tahun 6.200 BC itu, apabila tetap disangsikan sebagai sebuah peta, maka temuan di Gasur yang diperkirakan dibuat tahun 2.500 BC dapat dijadikan alternatif awal Peta Kuno. Dan seterusnya dapat diturunkan ke tahun-tahun temuan berikutnya. Sejauh ini, peta Papyrus Turin tahun 1.300 BC yang dikumpulkan oleh Bernardino Drovetti dan kini disimpan di Museum Egizio di Turin, Italia menurut Aber diakui sebagai karya peta Mesir terbesar (the greatest extant Egyptian achievement). Peta itu diinterpretasikan sebagai peta masa pemerintahan Ramses IV yang memprakarsai survei tanah seluruh wilayah kerajaannya. Untuk kepentingan pemungutan pajak bumi dilakukan pendaftaran, pengukuran, dan pemetaan dengan batas yang jelas.

 

Artikel ini telah terbit dalam jurnal Prajnaparamita Museum Nasional edisi 2 tahun 2014 dengan judul Kehadiran Peta Model “T-O” dalam Sejarah Peta Dunia Nunus Supardi Kehadiran Peta Model “T-O” _ Nunus Supardi

Sumber: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/munas/peta-kuno-pertama/

Categories: Featured

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *