Thailand membuka malam penutupan festival dengan episode Perang Phra Ram dan Thotsakan. Delegasi Thailand merupakan anggota dari the Thai Dance Troupe of the Ministry of Culture. dalam episode yang ditampilkannya, Phra Ram atau yang lebih umum dikenal dengan nama Rama beserta adiknya Phra Lak (Lakshamana) berperang melawan raja iblis dari Kota Longka (Alengka), yakni Thotsakan (Rahwana).
Perang pertama adalah Thotsakan melawan pasukan kera yang berhasil dimenangkan oleh Thotsakan. Setelah pasukan kera disingkirkan, Thotsakan mendatangi Phra Ram dan Phra Lak. Ia menantang keduanya untuk bertarung satu lawan satu. Pangeran Phra Ram dan Phra Lak pun menyetujuinya, begitu pula dengan Hanuman Sang Kera Putih.
Perang antara Phra Ram dan Thotsakan
Peperangan berlangsung begitu sengit dan dahsyat. Setelah beberapa waktu, akhirnya Thotsakan mundur dan kembali ke Kota Langka bersama para pasukan iblisnya. Delegasi Thailand menampilkan sendratari dengan kostum tradisionalnya. Begitupula selama pertunjukan yang diiringi dengan alat musik tradisionalnya. Kedua komponen pementasan tersebut menjadi bagian dari identitas Sendratari Ramayana Khas Thailand.
Pemain Musik Pengiring Sendratari Ramayana Thailand
Episode terakhir ditampilkan oleh para anggota Sanggar Paripurna sebagai perwakilan delegasi Indonesia dari Bali. Delegasi Bali ini membawakan episode Pertemuan Kembali Rama dan Sita. Iringan musik gamelan Bali yang khas dalam energiknya mulai membuka babak episode akhir. Di ujung panggung terlihat kibaran kain berbentuk Gunung sebagai Gunung Suwela.
Babak Awal Sendratari Ramayana Bali
Setelah Rahwana (dalam episode sebelumnya disebut Thotsakan) kembali mundur ke kotanya, Sri Rama bersama pasukan Wanara menyusun kekuatan di Gunung Suwela untuk menghadapi Raja Rahwana. Selain dibantu pasukan Wanara, Sri Rama juga dibantu Laksamana, Sugriwa, dan Hanoman. Mereka berangkat bersama menuju Alengka.
Peperangan melawan pasukan Raksasa Rahwana
Setibanya di Alengka, Raja Rahwana beserta para Raksasa merayu Dewi Sita agar melupakan Sri Rama. Akan tetapi, Dewi Sita menolak semua rayuan Raja Rahwana. Maka peperangan pun terjadi yang berakhir pada kekalahan Raja Rahwana. Kemudian Sri Rama meminta Hanoman untuk menjemput Dewi Sita yang begitu dirindukannya.
Namun, keadaan tiba-tiba berubah ketika Sri Rama telah bertemu Dewi Sita. Kebimbangan dan kecurigaan pun muncul di hati Sri Rama akan kesucian Dewi Sita yang telah lama diculik Raja Rahwana. Untuk menghilangkan keraguannya, Sri Rama meminta pasukan Wanara untuk menyediakan Api Suci guna menguji kesucian Dewi Sita. Demi memenuhi permintaan orang yang dikasihi serta dirindukannya, Dewi Sita pun bersedia dibakar dengan kobaran Api Suci disaksikan Sang Hyang Agni (Sita Obong).
Dewi SIta Berhasil Melewati Ujian Kesucian
Ternyata Api Suci tersebut tidak membakar tubuh Dewi Sita. Dengan demikian, Dewi Sita berhasil melewati ujian kesucian dan bisa bersatu kembali dengan Sri Rama. Seluruh pasukan Wanara bersorak bahagia mengiringi Dewi Sita dan Sri Rama yang mengendarai kereta kencana indah.
Sorak Sorai SaatKembali Bersatunya Sri Rama dan Dewi Sita