218

Jakarta Sebagai salah satu upaya pencanangan Hari Sejarah Indonesia 14 Desember, Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud menggelar acara Seminar Peringatan Sejarah dengan tema Pemahaman Sejarah Demi Masa Depan. Acara yang dibuka secara langsung oleh Direktur Kacung Marijan ini berlangsung di Hotel de Rivier, Jakarta Barat, Sabtu (5/12). Selain Kacung Marijan, turut hadir dalam acara tersebut Plt. Dit. Sejarah Nono Adya Supriyatno dan beberapa Sejarawan Indonesia, seperti Romo Mudji Sutrisno, Anhar Gonggong, Ahmad SyafiI Maarif, dan Goenawan Muhammad.

Dalam sambutannya, Kacung Marijan menyampaikan sejarah merupakan hal yang tidak bisa lepas dari suatu bangsa. Sejarah adalah masa lalu, tapi tidak semua masa lalu adalah sejarah. Suatu hal disebut bersejarah karena makna dari peristiwa tersebut. Dengan merefleksi sejarah, bangsa kita akan menjadi semakin kuat, ujar Kacung Marijan.

Selain itu, Kacung Marijan turt menyampaikan pesan kepada guru-guru sejarah yang hadir dalam acara tersebut. Cara untuk memahami dan mengenal sejarah Indonesia tidak hanya dilakukan di dalam kelas. Ajaklah murid ke tempat-tempat bersejarah, sehingga murid dapat mengenal langsung tentang sejarah di Indonesia, khusunya cagar budaya kita, lanjut Kacung Marijan.

Acara Seminar Peringatan Sejarah merupakan tindak lanjut dari pertemuan komunitas, organisasi profesi, pegiat sejarah, serta sejarawan di Yogyakarta tahun 2014 yang lalu. Kegiatan ini pun berlanjut dengan Keynote Speaker Romo Mudji Sutrisno dengan topik Pemahaman Sejarah Demi Masa Depan, Workshop Kesejarahan dengan pembicara beberapa sejarawan Indonesia, dan dilanjutkan dengan kegiatan Jelajah Kota Tua oleh seluruh peserta seminar.

Categories: Sejarah