68

Rambut gimbal atau gembel yang dimiliki sejumlah anak di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, itu bukanlah tren rambut yang mereka ikuti melainkan terbentuk dengan sendirinya. Konon, anak-anak berambut gimbal ini memiliki keistimewaan dibanding anak-anak lainnya.

Selain itu, orang tua juga harus memenuhi permintaan si anak berambut gimbal yang sudah bersedia untuk diruwat. Oleh karenanya, ruwatan rambut gimbal ini tidak dilaksanakan setiap saat melainkan satu kali dalam setahun.

Bahkan dalam satu tahun, belum tentu ada anak berambut gimbal yang diruwat karena kadang kala orang tuanya belum mampu menyiapkan permintaan si anak termasuk biaya untuk menggelar ruwatan karena dalam permintaannya anak rambut gimbal ini bermacam ada yang meminta sepeda, handphone yang berkamera, da nada juga yang meminta Es lilin tetanggnya.

Terkait hal itu, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, menggelar ruwatan massal anak berambut gimbal yang dirangkaikan dengan ajang “Dieng Culture Festival ke V 2014”, 30 31 Agustus 2014.

Pokdarwis Dieng Pandawa yang didukung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Banjarnegara berupaya memfasilitasi pelaksanaan ruwatan bagi anak-anak berambut gimbal.

Dalam pelaksanaan DCF 2014 yang merupakan tahun kelima ini, Pokdarwis Dieng Pandawa berhasil mengikuti tujuh anak berambut gimbal yang bersedia mengikuti ruwatan.

Pada Tahun kelima anak berambut gimbal ini memiliki permintaan yang berbeda-beda dan harus dipenuhi saat mengikuti ruwatan Masyarakat Dataran Tinggi Dieng meyakini anak-anak berambut gimbal ini adalah anak bajang titipan Ratu Kidul (Ratu Laut Selatan, red.).

Anak berambut gembel berjenis kelamin laki-laki merupakan titisan Eyang Agung Kala Dete, sedangkan yang perempuan titisan Nini Ronce Kala Prenye. Mereka diyakini sebagai titipan anak bajang dari Ratu Samudera Kidul.

rambut gimbal

Categories: _kontenlama