284

Bandung Kegiatan Belajar Bersama Maestro (BBM) se-ASEAN masih terus berlanjut. Usai mengunjungi Museum Tekstil di Jakarta pagi tadi, seluruh peserta diajak langsung mengunjungi workshop Rumah Batik Komar, galeri pribadi milik sang maestro, Komarudin Kudiya, di kawasan Cigadung, Bandung, Rabu (10/8).

Sebelum memasuki galeri, peserta diberi kain putih berukuran 30 x 30 cm yang sudah memiliki garis pinggir berwarna kuning. Tak seperti di Museum Tekstil, di sini peserta langsung diarahkan menuju ruangan yang berisi meja-meja untuk membuat cap pada kain. Kalau di Museum Tekstil di Jakarta, kalian bikin batik tulis, kalau di sini kita akan belajar membuat batik cap, jelas Komar.

Seorang petugas galeri berjaga di tiap meja untuk membantu para peserta yang akan membuat desain. Cap yang disediakan pun beragam, mulai dari bunga, awan, kupu, burung, becak, dan lainnya.

Antusiasme yang sama masih terasa saat satu per satu peserta menghampiri meja. Saya ingin butterfly ada di posisi ini, ujar salah satu peserta delegasi Malaysia seraya menunjuk beberapa sisi pada kain. Ia pun bergegas pindah ke meja lain untuk mencari desain selanjutnya.

Usai memenuhi kain dengan ragam cap batik, para peserta diminta menulis nama pada kain tersebut, lalu menegaskannya dengan tinta malam menggunakan canting. Usai mengukir nama, kain-kain tersebut di rendam dan dijemur pada tali-tali yang tersedia. Setelah kain mengering, para peserta dapat membawa kain-kain batik tersebut pulang sebagai cinderamata.

Diagendakan, esok pagi para peserta BBM se-ASEAN akan bertolak ke Museum Asia Afrika dan belajar bermain angklung di Saung Angklung Mang Udjo.

Categories: _kontenlama