Jelang memasuki Bulan Ramadan, sejumlah daerah di Indonesia menggelar tradisi menyambut puasa. Tak terkecuali dengan Provinsi Riau yang memiliki tradisi Balimau Kasai yang hingga kini masih dilestarikan masyarakat Kampar, penduduk di Riau.

Balimau kasai adalah sebuah upacara tradisional yang istimewa bagi masyarakat Kampar. Acara ini biasanya dilaksanakan sekali dalam setahun, yaitu sehari menjelang masuknya bulan puasa. Upacara ini selain sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan, juga menjadi simbol penyucian diri.

Balimau yang bermakna mandi dalam bahasa setempat biasanya menggunakan air jeruk yang akan diguyur ke seluruh tubuh. Jeruk yang digunakan biasanya jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas. Selain jeruk, ada pula wewangian (kasai) atau pengharum badan. Pengharum berfungsi seperti lulur yang akan diusapkan ke tangan atau wajah untuk mengusir penyakit hati di dalam diri manusia.

Tak hanya masyarakat Kampar di kampung halaman, orang Kampar yang ada di perantauan juga melestarikan tradisi ini. Tahun ini, tradisi Balimau Kasai dilaksanakan di Pantai Marina, Batam tepat pada 5 Mei 2019.

Mashur Ocu, Ketua Panitia Penyelenggara Balimau Kasai Keluarga Besar Kabupaten Kampar (KBKK) Kota Batam, memperkirakan kegiatan itu diikuti setidaknya 2.000 dari 14 ribu warga Kampar, Riau yang berdomisili di Batam. Panitia menyiapkan ratusan kantong berisi ramuan mandi untuk dipakai warga mandi. Anggota panitia, Pardi Saidi, mengatakan selain menyucikan diri, pada tradisi Balimau Kasai tahun ini juga akan diadakan pemotongan kerbau dan pemberian santunan kepada anak yatim serta keluarga tidak mampu. **

 

 

Sumber: BPNB Kepri

Categories: Nilai Budaya

0 Comments

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *