176

Jakarta Dalam rangka menyemarakkan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan HUT Republik Indonesia ke-70 17 Agustus, Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya menyelenggarakan lomba pidato dan esai berbahasa Indonesia yang diselenggarakan di beberapa negara sahabat dibawah Atase Pendidikan dan Kebudayaan. Tidak disangka, jumlah peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut cukup beragam. Terbukti dengan terpilihnya 26 pemenang lomba yang berasal dari beberapa negara sahabat. Direktorat Jenderal Kebudayaan pun mengundang ke-26 pemenang untuk hadir dalam Gala Dinner yang diselenggarakan di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Minggu (16/8).

Maik van Ondenaarden, pemenang asal Belanda menyampaikan alasannya mengikuti lomba tersebut. Ia menuturkan bahwa kecintaannya terhadap budaya Indonesia, terutama bermula dari keikutsertaannya dalam program Student Exchange di Jakarta 3 tahun lalu. Ia merasa bahwa masyarakat Indonesia mengingatkannya kepada keluarganya dan negaranya. Ia pun mengikuti program pemuda di Belanda yang fokus terhadap Indonesia.

Saya sangat menyukai Indonesia, terutama bahasa Indonesia. Saya sangat ingin fasih dan lancar berbahasa Indonesia. Tujuan saya untuk turut memajukan Indonesia. Saya akan belajar untuk mengetahui Indonesia lebih banyak lagi, ucap Maik.

Lain halnya dengan Karim. Pria asal Mesir ini sangat menyukai bahasa dan budaya Indonesia. Hal ini terbukti dari penampilannya memainkan alat musik gendang dan suling bambu serta menyanyikan beberapa lagu dangdut di depan para hadirin yang datang pada acara Gala Dinner tersebut. Karim mempelajari bahasa Indonesia di Mesir dan menjadi penutur bahasa Indonesia disana. Kecintaannya terhadap Indonesia membawanya untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo bersama 25 pemenang lainnya dalam HUT Kemerdekaan RI ke-70 di Istana Negara, Jakarta.

Categories: _kontenlama